Sunday, December 27, 2009

Songket Ballroom: The Lessons

Hmmm... Thinking and reflecting back of those two events in the past, I would say that there are three most important lessons to be learned in here...

Pertama, sebuleh2nya, I should not have performed masa puasa atu in order to respect the holy month of Ramadhan. I should give reasons yang kuat of not to perform or buat show masa puasa atu. Pasal apa? Pasal masatu aku inda Solat Tarawih sal ngaleh n macam malas rasanya kan solat di masjid. Yatah tu the opportunity cost that I have to sacrifice. Even though I went back to the hostel before azan Isya’ since the function abis after mamam2 (alhamdulillaah, luxurious food yo level VIP!), I decided to perform my Solat Isya’ at the hostel’s surau. Bulan puasa kali ahh, bulan yang sangat2 n SANGAT2 penting bagi ummat Islam, huhu... Astaghfirullaah... *tampar2 lambut2 my pipi kiri n my pipi kanan*

Kedua, preparation, my friends, preparation! “Sediakanlah payung sebelum hujan.” That phrase, sounds simple to us, right? Both of our preparation rah Songket Ballroom atu dua2nya last minute. Satu, show masa puasa, we didn’t make a plan B or other unexpected plans. Knowing that Pehin Aziz, the state mufti would datang to the function masatu (n the official told us masa kami di sana dah n sedang buat rehearsal), bini2nya ada yang begagas membali tudong2 n kain2 utk tutup aurat rah Nazmi at the ground floor of The Mall, our supposed-to-be performance terpaksa diubah mcm bunyi2 gitar n some parts of muzik ditiadakan n etc.

On the other hand, the other show, kami kana informed untuk buat show esuknya. Apanah, malamnya kami buat show kan, pagi atu tah jua kami start mikirkan cana bisainya ahh buat show, siapa yang jadi ani ahh, siapa yang jadi atu ahh, skrip lagi apa, n etc. Last minute brabis tu masatu.

*Skip this n next paragraphs if you want, sal ani inda penting sangat ni, really, haha...* Ohh btw, kan cerita sikit before our rehearsal atu, there was a dry-run about a marriage function which would take place some days later. Kami pun menunggulah punya tunggu durang punya dry-run ani abis. Suddenly, there was this part yang buat ku really sentimental masa dry-run atu. Ada slide show about the two bakal pengantin with the background of lagu Ada Band featuring Gita Gutawa, Yang Terbaik Bagimu. Kamu tau kan ada screen putih yang basar atu di Songket Ballroom atu? Hmmm just imagine bila kamu yang jadi pengantin rah slide show atu, lawa kan?? ;)

In 2007, I had a dream, an angan-angan, the theme song in my slide show rah screen putih yang basar atu would be the song, Yang Terbaik Bagimu. Lagu ani walaupun ia ditujukan kepada insan yang bernama ayah, I’m planning in 2007 to use this song masa ku *ohok2* nanti sal ku kelawaan and it always n always touches my heart especially liriknya atu. And aku angan2 ada gambar2 pasal bakal *ohok2* and gambar aku macam masa kami damit2, masa kami skulah, pokoknya ini sejarah kami lah... *malu* (awww, how sweet... LOL!) Sayangnya, ada tia urang makai udah lagu ani. And yet, the night before our rehearsal I was having an argument with *ohok2*, makin tia ku sentimental. I feel like macam inda pedah ku hidup masatu rasanya. Macam useless. Macam, hmmm, malas ku kan cakap...

So, pengajarannya? Bah, mari tah tani sama2 ulang balik2 the four important words, “Sediakanlah payung sebelum hujan” ani, especially to me yang selalu bertabiat ani, huhu… Apa2 pun yang terjadi, tani mesti slalu n slalu expect the unexpected that anything would happen. What’s more important, tani mesti selalu n selalu bersiap sedia untuk lima perkara yg kana mention dalam hadis nabi yang popular. Muda sebelum tua, lapang sebelum sibuk, hidup sebelum MATI n so on.

Ketiga, don’t let your emotion affects you. N it’s not easy people, really, not easy to control your emotion ani. Cakap memang senang, cakap ja. Eventually, ingatlah wahai kawan2ku, one of the great n powerful solutions is, hanya dengan mengingati Allah-lah hati tani akan menjadi tenang n kalem (calm) n kool (cool) n collected, insya-Allah. Dekatkanlah dan dekatkanlah diri tani dengan Allaah... Sesungguhnya Allah SWT mencintai semua makhluknya mengalahi daripada sayangnya seorang ibu kepada anak-anaknya. Bertawakkallah n berpasrahlah SEPENUHNYA kepada Allah. N pada masa yang sama, kita buat yang terbaik n termampu. JANGAN MENYERAH! Yakinlah dan bersangka baiklah dengan Allah selama2nya, insyaAllaah! Allah atu maha penyayang, tani setiap saat buat dusa tanpa kitani sedari, hhuhu... N still, still, Allah forgives us dengan izinNya... N also, banyak lagi tanggungjawab2 tani as a kuli di dunia yang akan ditanya n dipertanggungjawabkan oleh Allah nanti masa di akhirat. Hidup ani bukannya anugerah kawan2ku just like what you heard in one of the songs, hidup ani satu examination yang BESAR, BESAR. 'Ad-dunya-'ul imtihaan'. (Luruskah tu bahasa Arabku atu? Hehe...)

N hari ani, Hari ‘Asyura, today is officially one year since the last Hari ‘Asyura. N you know what? Alhamdulillaah, dua2 hari ‘Asyura aku kana bala sal dusa2ku yang amat2 banyak sangat (today n the last ‘Asyura). N i wouldn’t say aku kana uji sal urang kana uji ani ada ku dangar ceramah bila urang atu inda buat dusa or sikit buat dusa, lebih kurang cematulah nya ustaz tu. Aku kana bala yang membuka mataku BASAR2 masa Hari ‘Asyura yang jatuh pada awal Januari this year. Alhamdulillaah, tuhan nampakkan aku sesuatu yang aku inda expected. Lapas ku keluar dari Senate Room, Chancellor Hall, masa I attended the Second International Economics Conference at UBD, n ku liat suasana di luar CH through the window (biasalah, kan mentenangkan fikiran hehehh) n I turned my eyes ke bawah... I saw something... Baru jua dalam dua jam, dua jam yang short...

N I wouldn’t say it in here, let it be a top secret...

“...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Dan Allah maha mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui...” - Al-Baqarah: 216

"...Dan Allah MAHA mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui...” - Al-Baqarah: 216

No comments: