Saturday, January 30, 2010

Ganjaran Mati Syahid

I was browsing through the net tadi, and I found this hadits:

Daripada Ubadah bin Samit RA bahawa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Bagi Muslim yang mati syahid di sisi Allah ada tujuh ganjaran:
1) Dosa-dosanya diampuni sejak permulaan darahnya memancar keluar.
2) Melihat tempatnya di syurga.
3) Dihiasi dengan perhiasan iman.
4) Diselamatkan dari azab kubur dan aman dari kedahsyatan hari kiamat.
5) Diberi mahkota kewibawaan, di mana sebuah yaqut (mutiara) darinya (mahkota) itu lebih baik daripada dunia dengan SELURUH isinya.
6) Dikahwinkan dengan 72 bidadari.
7) Memberi syafaat kepada 70 ahli keluarganya


- Hadits riwayat Ahmad dan Thabrani

Mau kamu menyelamatkan mama kamu, bapa kamu, adi-bradi kamu, keluarga kamu, aunty-aunty kamu, uncle-uncle kamu, nini-nini kamu dengan memberi syaafaat kepada durang-durang ani?

Mau kamu diselamatkan dari azab kubur dan aman dari kedahsyatan hari kiamat?

Mau kamu (to guys) dikahwinkan dengan 72 bidadari-bidadari? Dan abadan abada (SELAMA-LAMANYA) kamu akan cematu (muda selama-lamanya and so on) di syurga?

And yes, I do. Aku MAU!

Marilah tani sama-sama menuju ke arah ani and make it as one of our dreams!

Dan banyak-banyaklah MEMBACA karena sesungguhnya banyak cara-cara untuk tani mati syahid and so on. Inda semestinya mendapat mati syahid ani berperang dengan pedang and AK47 saja.

Monday, January 25, 2010

Paning

Bismillaah.

Alhamdulillaah, finally, aku paning tadi. Setelah sekian lamaaaaa aku inda paning. Inda ku tau sal apa. Barangkali, i'Allah, yatah ni kali one of the keberkatan of reading Ma'tsurot n believe in it n 100% berserah diri to Allah n so on. I did read in a website in which I forgot the link of where a husband and a wife would know that bila ada urang berniat jahat or inda baik berkat membaca ma'tsurot ani.

Well, what is Ma'tsurot? Google it for yourself (type: Ma'thurat) n cari n bali arah kadai Bismi or kadai buku di Giant or other bookshops... :P Murah ja harganya, ada yang harganya satu ringgit rah Bismi tu...

Kenapa aku paning? Sal this is my first day of Teaching Practice (TP) atu kali. Which means, alhamdulillaah, an extra of banyak tugas and 'syahadatul haq' yang perlu dibuat. (Yaka, relate kah tu dengan syahadatul haq? Hehe.)

At hostel, after TP, masatu masih paning, ku bawa tidur about one hour. Then, bangun *shaking-shaking my head to check whether masih paning or inda*, masih paning, alhamdulillaah.

Alhamdulillaah, ku terjumpa bros yang tersayang tadi masa solat Asar di Masjid Universiti, UBD. And bro Tuan Syaikh bawa belanja kami, and I said aku puasa sunnat.

He said yes, I said no, He said yes, I said no n so on... *Lebih kurang cemanilah situasinya tadi, haha...*

And ia bagi hadits sohih which said something tani buleh berbuka puasa bila tani puasa sunnat n ada urang kan hidang makanan or in other words, belanja makan, untuk menjaga hati urang yang melanja and i'Allah, tani akan dapat pahala berpuasa dan menjaga hati urang yang melanja. *Atu yang ku kalah nahh, haha...* This only applies to puasa SUNNAT.

And alhamdulillaah, I feel better and better jumpa durang tadi. *shaking-shaking my head and ilang paning, alhamdulillaah...* Bro Azhar, bro Ngian, bro Perwira and bro Liau. Priceless tadi our meaningful conversation. We discuss something for an upcoming forum the next two days, insyaAllah. And, many more! Curhat dong! :P

Hmmm... I do need to increase n improve more my imaan to Allaah n so on... paning ani could be a 'dangerous' and a 'warning' signs to me setelah lamaaa mengalami inda paning... n yes, this goes back to my heart, huhu... *refering back to my previous post*

Hmmm... Macam nada kan dibuat saja aku ani, haha... And yes, I do. Adaaa!

*poof!*

Mohari is gone! :P

Saturday, January 23, 2010

Baby Menangis Dalam Perut Ibu?

Alhamdulillaah, I finished reading Dahsyatnya Terapi Air Mata, Tangis Karena Allah (At-Tadawi bil-Buka’) by Hasan bin Muhammad Ba Mu’aibid which I bought on Monday, 11th January 2010.

One of the cool information which I got from it was that baby menangis dalam perut ibu. I taught selama ani baby pertama kali nangis uwa uwa masa ia for the first time datang to this temporary world. Baby akan nangis (based on researches) bila ada yang ia inda suka especially bila mamanya atu smoking, minum arak, and so on masa pregnant (read the book for more info).

Bila you feel kan nangis, baik tah nangis. Jangan ditahan (especially to guys yang suka tunjuk macho atu) sal atu buat tani makin betambah penyakit macam makin sakit hati, makin sasak, makin stress and so on. At least, bila tani nangis, insya-Allah, tani akan rasa relax dan tenang. Pasalnya menangis ani membari tani sehat (read the book for more info pasal apa, and this is based from some researches in the West).

Pasal atu tah, one of the reasons of why umur ladies lebih panjang dari guys sal ladies ani slalu nangis dari guys. Hmmm… Ladies tend to have what do you called ‘naluri ibu’. Sebab atu tah durang mudah nangis.

By the way, do type the link below for a short review and for more info about this book:
http://ikatkata.wordpress.com/2009/03/09/buku-hikmah-terapi-air-mata-menangis-kerana-allah/

Alhamdulillaah, I’m currently reading Sayyid Qutb's Ma'alim fi-l-Tariq (Petunjuk Sepanjang Jalan) and I’ve just finished reading the first chapter. And well, twelve chapters left to be read. Well, at least one chapter per day that need to be read or at least one book per month that need to be finished. Pray for me that I would be consistent in this forever. =)

“Aku haramkan neraka kepada mata yang selalu menangis karena takut kepada Allah…”
- Hadits riwayat Ahmad dan Nasa’i

“Sebilangan manusia yang dinaungi Allah di bawah naungan-Nya pada hari kiamat iaitu hari yang tidak ada sebarang naungan padanya selain naungan Allah. Di antaranya ialah… ...orang yang menyebut atau mengingat Allah dengan keadaan tidak ada dalam ingatannya perkara lain, lalu menitis air matanya kerana mengingatkan sifat Jjalal dan sifat jamal Allah…” - Hadits riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah

Tuesday, January 19, 2010

MYC First Program for Semester II 2009/2010

"Assalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Tomorrow's session would be held as the following:

Day and date: Wednesday, 20th January 2010
Time: 2.30 - 4.30pm
Venue: Seminar Room 5 & 6, 1st Floor, new IM building.

If you have trouble finding the place (I was lost the first time I went there too!), wait around the reception desk. InsyaAllah there'd be someone who can show you the way up.

Assif jiddan jiddan jiddan for the super late update. Please take note and spread the word, yeah? Jazakumullah Khayr :)

InsyaAllah,
fdzy"


Taken from: http://myc-ubd.blogspot.com/

Yeah, I understand and I know that it's late to inform you all about this. Due to certain reasons, we would be berhijrah from our usual program venue of Bilik Muzakarah Perempuan, Masjid Universiti, UBD, to the Seminar Rooms 5 and 6 of the Institute of Medicine, UBD. For the guys, insya-Allah, my male friend or I or both of us would be the one who would show you the way to the Seminar Rooms. And you would be treated and served like a VIP there, hehehh... ;)

Fun ta'aaruf games await you all there,

Insya-Allah, see you there!
Mohari

Sunday, January 17, 2010

Keep It To Yourself 2

Last two nights, Big Boss said to us (lebih kurang cani bunyinya),

“Tani inda buleh cakap arah urang atu macam, “Ko bida!” Pasal yang mencipta urang atu adalah tuhan tani, Allah SWT. Tani buleh membenci akhlaknya (yang kurang baik), tapi tani inda buleh cakap urang atu (secara) physically. Lagipun, ia mana mau mukanya macam atu kan. Tuhan bagi ia muka macam atu…“

Maksud big boss physically atu, tani inda buleh ucap ia based on his physical appearance. Again, referring to my previous post, it is better that we keep it to ourselves or in other words, tani diam-diam saja. Even bila tani simpan cakap atu dalam hati, baiktah tani banyak-banyak beristighfar dan ingat Allah. Syaitan ani macam-macam caranya kan mau tani buat dusa. Suka durang tani buat dusa.

Mengumpat ciptaan Allah = mengumpat tuhan tani = dusa = dibayar di neraka or dunia or dua-duanya sekali! (Na’uuzubillaah)

This post, first and foremost, goes to me sal ada masanya mulutku ani laser and sarcastic. Yes, kawan-kawanku yang kenal aku tau tu, lembut tapi tajam, huhu… Du’aakan aku slalu supaya berubah kearah kebaikan slalu.

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan rosulnya, hendaklah ia berkata benar atau diam..."
- Hadits riwayat Bukhori dan Muslim

Friday, January 15, 2010

Syahadatul Haq



Alhamdulillaah, I finished reading Syahadatul Haq by Sayyid Abul A’la al-Maududi which I bought on Monday, 11th January 2010.

This book is about our big and great responsibility as a Muslim in this temporary world. Macam contohnya, tani jalan-jalan ke The Mall, then we see some of the people there macam buat pergaulan bebas, memakai pakaian yang menggoda mata tani terutamanya mata-mata lelaki-lelaki, some music yang dimainkan di sana tu melalaikan tani dari mengingati Allaah, and so on.

Some of us kan merasa sasak and inda suka and banci masuk ke situasi macam ani. Macam contohnya, tani nada pilihan lain lagi macam mendangani parents tani bali barangkah, kadainya atu ada di sana sajakah ada barang yang tani mau atu, or saja-saja window shopping kan survey-survey harga-harga barang-barang di sana, and so on.

Pada masa yang sama, tani inda jua buleh menyalahkan durang-durang yang kurang faham Islam ani. Pasalnya, according to that book, tani bertanggungjawab to everything that ummat Islam has experienced. Macam contohnya, bila tani liat ummat Islam masani keadaan kewangannya dan ekonominya kebanyakannya menyedihkan, siksaan yang berterusan kepada ummat Islam di Gaza, jauhnya keadaan ummat Islam masani dari Islam yang sebenar and so on. Semua kekurangan ummat Islam ani adalah salah tani tu, whether we like it or not. I repeat, salah tani. Bukannya salah Allah. Allah MAHA mengetahui SEGALA sesuatu. Ia tau awal dah tani akan buat ani and buat atu, tapi Allah inda suruh tani buat ani and buat atu.

Sebab atu tah, salah satu usaha tani adalah untuk berdu’aa dan berdu’aa selalu to Allaah mengharapkan keredho’anNya. Banyak dusa-dusa tani ani, directly and indirectly. In the end, it’s Allah yang MAHA kuasa menentukan tani ani masuk syurga or neraka. Ia sudah tau apa yang akan terjadi arah tani. Our role: buat yang terbaik dan termampu as a Muslim di dunia yang SEMENTARA ani.

Be warned though, this book akan membuat kamu payah tidur. It would make you think and think and think about our great responsibility as a Muslim. My experienced reading this book, aku tertidur masa duduk-duduk berehat sekajap baca buku ani. Then, udah tebangun, sambung lagi baca buku ani sampai, alhamdulillaah, khatam before masuk waktu Subuh. Lapas solat Subuh (I felt more guilty meliat only seven people yang solat tadi di masjid lapas baca buku ani), baca Ma’tsurot then tidur sampai lam kul 10:45 pagi. And, this happened tadi pulang niii… Bila buleh tah, inda ku mau tidur or sikit banar tidur bila dapat pasal banyakkan dibuat. Even though, alhamdulillaah, I have stopped watching Japanese dramas, anime, manga and so on which consume lots of my precious time, masa masih inda cukup. Banyakkan dibuat, huhu…

“Ya Allaah, jadikanlah tidur yang sedikit mencukupi bagi kami agar dapat kami manfaatkan waktu kami yang singkat didunia ini sebaik-baiknya dijalan-Mu…” – bro Ibnu Majid

Aamiin...

Wednesday, January 13, 2010

Keep It To Yourself

Alhamdulillaah, bro M gave a bit of reminder for us just now. He told a story of where the prophet SAW and his wife (or maybe, his daughter, I do not remember) jalan-jalan. And then, his wife ani tenampak bini2 short masa durang jalan-jalan. Then, nya bini Rasullullaah SAW ani, "Pindik jua bini2 atu."

Then, Rasulullaah SAW replied, "Apa yang ko cakap atu adalah mengumpat. Bila ia (apa yang ko cakap atu) inda banar, then atu adalah fitnah."

And then, Bro Sanggamara replied, "I guess, the point (of the story) is to keep it to yourself (when you see something, even though it is a fact).

And then, I replied, "Hmmm... payah jua tu bro bila catu."

And bila atu inda banar, ia adalah fitnah. Fitnah ani dusanya lebih besar daripada membunuh.

Hmmm... Yeah, let's do our best and above the best to keep it to ourselves especially to me, insya-Allah. And it's not easy to do this.

*Updated on 17th January 2010* -> It was his wife, Sayyidatina Aisyah RA, not his daughter.

"Seandainya engkau menyampaikan keburukan saudaramu, jika itu benar, maka bererti kamu sudah membuka aib saudaramu, dan jika itu salah, maka engkau sudah melakukan fitnah" - Sayyidina 'Umar

Thanks to Pesonanya Alam Semesta and Nur for the information and confirmation.

Sunday, January 3, 2010

A Niat in the Past That is Almost Forgotten

“Semua ustaz (yang datang from that country) di sini (Ma’had Islam Brunei, Tutong) sokong parti tu, kecuali satu orang je”, said Ustaz Abdul Manap, who taught us Fiqh in 2002 and 2000.

And from that time on, I started to fall in love with this person for the first time. I started to make a niat to want to see him face-to-face (sounds impossible at that time) and so on. I also started to observe the political situation in that country especially the party that he leads. Why? All the ustaz of Ma’had Islam Brunei from that country (except one ustaz) masatu sukung that party where he is the big boss in that party.

And when you see a picture of his house, you wouldn’t believe that this is his house. I would say that he is a zuhud person. A person yang mementingkan akhirat daripada dunia. And berusaha mengamalkan Islam yang sebenar dengan melaksanakannya dari semua aspek. Politik, ekonomi, sosial dan seterusnya.

“Pernah jumpa *this person*?” *In a Malaysian tone* I tend to ask people especially when some of the people I met are from that one state of a country. One of it was masa students from that country visited UBD. Alhamdulillah, kami AJK-AJK hostel masatu, yatah, ambil kesempatan dalam kesempitan to mingle-mingle with them ani. Masatu kami di hostel and kami lepak-lepak manfaat.

And insya-Allah, in five days from now, I would be meeting this great person, yang selalu dibuli oleh certain people from the bigger party from that country and so on.

Which means, I would be ‘cuti-cuti’ to another country in about 16 hours from now, Insya-Allah.

And no, I won’t tell you who the great person is. :)

Aiii… Sian Jua… Kurang Sehat…

“Ehh bah...100 Plus?”, I asked babah masa dinner. Slalunya babah bali 100 Plus ani bila ia sakit parut and kurang sehat. “Au... malam tadi babah sakit parut...”, this conversation happened last two nights.

“(Uda) inda datang... kurang sehat...” This happened tadi.

Some of my cousins pun kurang sehat.

I noticed that banyak jua lah my friends yang kurang sehat ani recently.

And that includes me too. Alhamdulillaah, now, I’m in a situation of kurang sehat.
Hmmm... barangkali, banyak urang damam ani because of the weather kali...

Dan segala penyakit ani datang dari hati tani. Ada hadith riwayat Bukhori dan Muslim:

"Ketahuilah, bahawa dalam diri ini terdapat segumpal daging. Jika dia baik, maka baiklah seluruh tubuh ini. Dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh ini. Ketahuilah, bahwa dia adalah hati…“

Jadinya, tani mesti jaga hati tani slalu. Bila tani sakit atu, slalunya ada yang tani pikir-pikirkan tu, ada yang tani ingaukan tu, ada yang tani urikan tu, and so on. Or tani ada buat dusa-dusa kali tu yang merusakkan hati tani macam dangki arah urang, inda suka liat urang sanang, mengumpat urang, and so on. Which eventually affects the other parts of our body yang buat tani kurang sehat macam slalu paning-paning, slalu stress, slalu sasak and etc. And it all starts and originates from our heart.

Bila difikir-fikirkan ahh, non-Muslims lagi tah banyak buat dusa macam minum arak, pergaulan bebas terutamanya di barat dan judi macam casino di Las Vegas atu. And still, many of them sehat wal’afiat. Barangkali sal durang have ubat-ubatan yang canggih, durang jaga permakanan durang, slalu think positive and etc. Which means, durang berusaha to be healthy. Kan Allah member rezeki to ALL. Plants, animals, seluruh manusia and etc. Pasal atu tah ia MAHA penyayang.

Perlu diingat, ada hikmahnya Allah bagi tani kurang sehat atu. Barangkali sebagai kaffarah (penebus) atas dusa-dusa yang telah tani buat. Which means, Allah awal-awal lagi bagi tani siksa dan pembalasan di dunia atas apa yang telah tani buat yang dilarang oleh Islam daripada mendapat siksa yang MAHA dahsyat di akhirat nanti.

Some of the solutions for kurang sehat:
1) Lebih dekatkan diri tani kepada Allah. Ingatlah, dengan mengingati Allah atu tah hati tani akan menjadi tenang. Bila inda tenang jua? Keep on muhasabah dan muhasabah diri tani ani. Perasaan tenang atu tah salah satu faktor yang terbesar yang buat tani sehat.

2) Memaafkan urang dan mohon maaf kepada urang. Tanya urang tu, “Aku ada buat salahkah rah mu masa tani bejumpa ani?” Bila katanya yes, mohon maaf kepadanya. Bila katanya nada, just mohon maaf jua (just in case ia inda mau luahkan masatu). Well, banyak lagi cara-cara minta maaf ani. And this is one of the ways and examples.

3) Think positive. Just like the popular saying: “Positive thinking is half (50% or 1/2) of the work”.

4) SMILE! Senyum. :) Dan cuba tani datangkan senyum tu dari hati tani (deep from the bottom of our heart) dan niatkan 100% honest smile. Bila tani inda ikhlas, kemungkinan besar tau urang tu yang senyum tani atu inda ikhlas. And from there, ada kemungkinan makin pulang tani inda sehat tu.

5) Liat urang yang di bawah tani. Macam banyak lagi urang yang lebih berpenyakit dari tani macam di benua Afrika, urang yang obsess kan materialism, terlampau cintakan dunia, and so on.

Marilah tani mengamalkan Islam yang sebenar-benarnya and insya-Allah, tani akan inda slalu kurang sehat. Amin.

Jagalah dan bersihkanlah hati tani ani slalu.

Wallahu a’lam. ^_^

Saturday, January 2, 2010

Sumbangsih Mulia: An Observation

Tadi patang at about 5:00 PM, ku window shopping di Sumbangsih Mulia with bro T, bro Ngian, bro A and bro Y tadi. Bro A ani mau meliat 'elang', parang urang Iban. Yatah, kami pun dangani ia ke sana.

Hmmm... Dipendekkan cerita. Kesian ku meliat kadai-kadai di sana. Kesian. Inda ramai urang berkunjung. Apatah lagi membali. Dapat dikira bah. Okay, straight to the point saja ahh:

Firstly, as a Muslim, tani tunaikan yang termampu dan sebaik mungkin haq-haq tani untuk tulung ummat Islam dengan membeli barang-barang dari kadai durang. Inda kira bangsanya atu Cinakah, kalingkah and so on. Yang penting, urang Islam. And, sebuleh-bulehnya, tani mesti tau jua duit yang tani spent atu tujunya ke mana. You might ask, “Eh, baik pulang ko type rah postmu ani balilah barang-barang urang Brunei or produk-produk orang Melayu”. Yes, logically, lurus tu nya biskita. Tapi kan, try to see the bigger pictures, yeah? Minta maaf, ini adalah one of the many, many steps in order to realize my almost-to-impossible-dreams nanti in the hereafter. :)

Secondly, pada masa yang sama, tani simpan duit tani or savings tani rah bank Islam. Yes, I know bank-bank Islam di Brunei ani masih ada unsur-unsur riba. Nada bank Islam di dunia ani yang 100% mengamalkan cara Islam because of the capitalist system yang telah bermaharaja lela di dunia ani semenjak dari dahulu lagi. Yatah tu what I learned in Islamic economics, one of the courses yang ku ambil di UBD. And also, masa ku attended the Second International Economics Conference at about almost one year ago. There are about one conventional and one saving bank di negara dzikir ani yang mengikut cara Islam. And thus, you have two choices of Islamic banks to choose mana satu kamu kan simpan duit kamu. By the way, ani bukan promotion banks ahh. Ani untuk kebaikan akhirat tani jua especially me. In the end, it's your choice. Saya hanya menyampaikan. :)

Mungkin bagi tani perkara ani inda berapa penting banar. Tapi kan readers, Islam ani syumuul, menyeluruh or merangkumi semua aspek dan hal. Tani gerenti kana soal nanti cemana tani tulung ummat Islam dan banyak lagi soalan-soalan. Inda tani takutkah? :( Banyaaak lagi haq-haq tani yang wajib ditunaikan as a Muslim. Ani baru bahagian ekonomi ni. And anipun baru satu bahagian yang inda complete of one part of the many parts of Islamic economics. That’s why, bila dipikir-pikirkan ahh, tani ani setiap saat buat dusa bah. That’s why, that’s why, tani mesti tingkatkan iman tani dengan mendekatkan diri lagi kepadaNya. Inda semestinya, dekat diri kepada Allah ani kan di masjid saja 24 jam and so on. And nada buat apa-apa untuk memajukan Islam dari segi ekonomi, politik, social and so on. Banyak lagi yang perlu penjelasan yang panjang lebar. And therefore, time management is important too in doing apa yang lebih penting dulu.

Ohh solat yang telah ku tinggalkan masa dulu, rasanya ku nada masa kan mengqodho’. Ada lagi solat-solat yang ku inda ikhlas, inda sempurna, and so on. Kana terimakah or inda tu ahh oleh Allah? Inda ku tekira rasanya berapa banyak hutang solat-solat yang perlu ku bayar kepada Allah. Bukannya kan main-main ni. Solat ni. Solat, yang awal-awal sekali dihisab di akhirat nanti.

Ya Allah, sungguh banyak hutang-hutang dan haq-haq yang belum aku tunaikan di dunia yang sementara ani.

We know and understand that talk is sanang than done. But then, Allah liat usaha tani as a Muslim, bukan RESULT. I repeat, bukan RESULT. Usaha tani atu, bersungguh-sungguh or inda?

Ya Allah, ampunkanlah aku...