Wednesday, August 31, 2011
تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ
Sebanyak-banyak iklan raya, this iklan is still my number one since 2007. Semoga saya mendapat anak-anak yang berhati mulia macam dalam iklan ani. Aamiin~
تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ
Monday, August 29, 2011
Sunday, August 28, 2011
Saturday, August 27, 2011
Friday, August 26, 2011
Thursday, August 25, 2011
In Need of B+ Blood Type
"Salaam.My friend's grandparents is in need of B+ blood type.RIPAS is currently in low supply (of B+ blood type).Pls donate n spread the msg.TQ."
A friend messaged the above information. And unfortunately, I have already donated my blood last month.
A friend messaged the above information. And unfortunately, I have already donated my blood last month.
Wednesday, August 24, 2011
Let's Understand the Qur'an
“Kalau hati kita bersih, kita tidak akan pernah kenyang daripada Al-Quran..."
- Sayyidina 'Ustman bin 'Affan
Tuesday, August 23, 2011
Monday, August 22, 2011
Sunday, August 21, 2011
Saturday, August 20, 2011
Friday, August 19, 2011
Rumus Meraih Ikhlas
Taken from:
http://ramadhan.eramuslim.com/rumus-meraih-ikhlas/
Oleh: KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah [98] :5)
Secara bahasa ikhlas berasal dari kata kholasha, khulushon, khalashon berarti murni dan terbebas dari kotoran. Kata ikhlas menunjukkan makna murni, bersih, terbebas dari segala sesuatu yang mencampuri dan mengotorinya. Maksudnya, ikhlas itu mengesampingkan pandangan manusia dengan senantiasa mengarahkan tujuan segala aspek hidupnya hanya kepada Allah SWT.
Di bulan yang mulia ini, semestinya ibadah kita semakin dikuatkan dari hari-hari sebelumnya. Terutama menjelang 10 hari terakhir, di mana terdapat sunnah rasul saw dalam mengisinya dengan i’tikaf. Dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT ini, jangan sampai diabaikan perhatian kita terhadap niat di hati atas segala amal perbuatan. Benar-benar harus disertai dengan keikhlasan yang tulus. Mengapa demikian? Karena Allah SWT hanya akan menerima amal seorang hamba jika amal itu disertai ikhlas karena Allah SWT. Berikut ini rumus yang bisa kita jalankan untuk meraih keikhlasan:
1. Jangan ingin dilihat orang lain.
Seringkali ketika ada yang melihat maka ibadahnya lebih khusyuk, namun jika tidak ada maka ibadah biasa saja. Inilah salah satu penyakit riya.
2. Jangan ingin diketahui.
Bila beramal, cukuplah Allah saja yang mengetahui, orang lain tidak perlu tahu. Orang-orang tidak tertarik dengan apa yang kita ceritakan tentang pribadi kita. Buat apa segala diceritakan, lalu mau apa? Mari belajar untuk menahan diri dari amal-amal yang lebih baik dirahasiakan saja.
3. Jangan ingin dipuji.
Dipuji semangat, tidak dipuji patah semangat. Orang yang ikhlas tidak berefek ketika adanya pujian atau cacian. Suatu saat di Malaysia, ada seorang ibu rumah tangga yang tengah shalat dhuha, lalu ada telepon yang masuk, dan yang menerima anaknya. Ibu yang shalat dhuha merasa bangga disampaikan oleh anaknya bahwa ia tengah dhuha. Namun, di sore harinya, ia shalat ashar sangat telat hingga menjelang maghrib, ketika ada telepon masuk, ia pun merasa malu, karena takut dicibir orang karena telat shalat.
Allah Maha Tahu hati kita ke mana-mana, orang yang ikhlas dipuji akan merasa malu, dan ketika ada yang mencaci tidak merasa sedih, karena ia tahu caciannya masih lebih baik daripada dirinya sesungguhnya. Nafsu saja yang membuat senang pujian. Padahal pujian hanya sebatas suara.
4. Jangan ingin dihargai.
Diperlakukan istimewa bisa membuat diri lebih sengsara. Biasanya hal ini terjadi pada mereka yang memiliki jabatan yang tinggi. Padahal, sebaiknya kita tidak sibuk mencari pengakuan orang lain, namun lebih sibuk berusaha mendapatkan penerimaan terhadap kebaikan yang kita lakukan dari Allah.
Keinginan diperlakukan istimewa itu bisa menjadi ketagihan seperti narkoba. Ia tidak mau kehilangan kekuasaannya. Takut kehilangan penghormatan, maka ketika sudah pensiun, muncullah post power syindrome. Rasul saw yang sempurna ingin diperlukan biasa-biasa saja. Rasul saw masuk ke mesjid, tidak ada sahabatnya yang berdiri. Rasulullah saw saat penakulukkan kota Mekah terlihat merunduk kepala beliau, tidak merasa sudah menang, sehingga berlaku sombong. Kalau kita di kantor berlagak sombong, bisa jadi karyawan lain akan mendoakan dirinya dimutasi.
5. Jangan ingin dibalas budi
Tidak perlu kita berbuat kebaikan kemudian ingin mendapat balas budi, walau hanya ucapan terima kasih. Allah SWT pasti membalas dengan sempurna. Siapa yang menjadi jalan, itu merupakan ujian dari Allah SWT. Tidak bisa berbohong di hadapan Allah, tidak boleh tertarik dari apa pun yang ada di makhluk, mesti lillahita’ala.
Sesungguhnya barang siapa yang benar-benar murni tulus pasti tidak akan membutuhkan pengakuan atau penilaian apapun dari selain Allah SWT. Bila kita puas hanya dengan penilaian Allah SWT, niscaya akan sangat tentram hatinya.
Sayyidina Ali r.a berkata, “Seseorang yang lahir dan batinnya, juga ucapan dan amalnya serasi, maka dia telah menunaikan amanah Ilahi serta telah melaksanakan ibadah secara ikhlas”.
http://ramadhan.eramuslim.com/rumus-meraih-ikhlas/
Oleh: KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah [98] :5)
Secara bahasa ikhlas berasal dari kata kholasha, khulushon, khalashon berarti murni dan terbebas dari kotoran. Kata ikhlas menunjukkan makna murni, bersih, terbebas dari segala sesuatu yang mencampuri dan mengotorinya. Maksudnya, ikhlas itu mengesampingkan pandangan manusia dengan senantiasa mengarahkan tujuan segala aspek hidupnya hanya kepada Allah SWT.
Di bulan yang mulia ini, semestinya ibadah kita semakin dikuatkan dari hari-hari sebelumnya. Terutama menjelang 10 hari terakhir, di mana terdapat sunnah rasul saw dalam mengisinya dengan i’tikaf. Dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT ini, jangan sampai diabaikan perhatian kita terhadap niat di hati atas segala amal perbuatan. Benar-benar harus disertai dengan keikhlasan yang tulus. Mengapa demikian? Karena Allah SWT hanya akan menerima amal seorang hamba jika amal itu disertai ikhlas karena Allah SWT. Berikut ini rumus yang bisa kita jalankan untuk meraih keikhlasan:
1. Jangan ingin dilihat orang lain.
Seringkali ketika ada yang melihat maka ibadahnya lebih khusyuk, namun jika tidak ada maka ibadah biasa saja. Inilah salah satu penyakit riya.
2. Jangan ingin diketahui.
Bila beramal, cukuplah Allah saja yang mengetahui, orang lain tidak perlu tahu. Orang-orang tidak tertarik dengan apa yang kita ceritakan tentang pribadi kita. Buat apa segala diceritakan, lalu mau apa? Mari belajar untuk menahan diri dari amal-amal yang lebih baik dirahasiakan saja.
3. Jangan ingin dipuji.
Dipuji semangat, tidak dipuji patah semangat. Orang yang ikhlas tidak berefek ketika adanya pujian atau cacian. Suatu saat di Malaysia, ada seorang ibu rumah tangga yang tengah shalat dhuha, lalu ada telepon yang masuk, dan yang menerima anaknya. Ibu yang shalat dhuha merasa bangga disampaikan oleh anaknya bahwa ia tengah dhuha. Namun, di sore harinya, ia shalat ashar sangat telat hingga menjelang maghrib, ketika ada telepon masuk, ia pun merasa malu, karena takut dicibir orang karena telat shalat.
Allah Maha Tahu hati kita ke mana-mana, orang yang ikhlas dipuji akan merasa malu, dan ketika ada yang mencaci tidak merasa sedih, karena ia tahu caciannya masih lebih baik daripada dirinya sesungguhnya. Nafsu saja yang membuat senang pujian. Padahal pujian hanya sebatas suara.
4. Jangan ingin dihargai.
Diperlakukan istimewa bisa membuat diri lebih sengsara. Biasanya hal ini terjadi pada mereka yang memiliki jabatan yang tinggi. Padahal, sebaiknya kita tidak sibuk mencari pengakuan orang lain, namun lebih sibuk berusaha mendapatkan penerimaan terhadap kebaikan yang kita lakukan dari Allah.
Keinginan diperlakukan istimewa itu bisa menjadi ketagihan seperti narkoba. Ia tidak mau kehilangan kekuasaannya. Takut kehilangan penghormatan, maka ketika sudah pensiun, muncullah post power syindrome. Rasul saw yang sempurna ingin diperlukan biasa-biasa saja. Rasul saw masuk ke mesjid, tidak ada sahabatnya yang berdiri. Rasulullah saw saat penakulukkan kota Mekah terlihat merunduk kepala beliau, tidak merasa sudah menang, sehingga berlaku sombong. Kalau kita di kantor berlagak sombong, bisa jadi karyawan lain akan mendoakan dirinya dimutasi.
5. Jangan ingin dibalas budi
Tidak perlu kita berbuat kebaikan kemudian ingin mendapat balas budi, walau hanya ucapan terima kasih. Allah SWT pasti membalas dengan sempurna. Siapa yang menjadi jalan, itu merupakan ujian dari Allah SWT. Tidak bisa berbohong di hadapan Allah, tidak boleh tertarik dari apa pun yang ada di makhluk, mesti lillahita’ala.
Sesungguhnya barang siapa yang benar-benar murni tulus pasti tidak akan membutuhkan pengakuan atau penilaian apapun dari selain Allah SWT. Bila kita puas hanya dengan penilaian Allah SWT, niscaya akan sangat tentram hatinya.
Sayyidina Ali r.a berkata, “Seseorang yang lahir dan batinnya, juga ucapan dan amalnya serasi, maka dia telah menunaikan amanah Ilahi serta telah melaksanakan ibadah secara ikhlas”.
Thursday, August 18, 2011
At-Taubah, Verse 81
"Janganlah kamu berangkat dalam panas terik ini. Katakanlah: 'Api neraka lebih panas, jika mereka mengetahui...'” - Suroh At-Taubah, ayat 81
Wednesday, August 17, 2011
Tuesday, August 16, 2011
Monday, August 15, 2011
"Dalam tubuh kita...
...ada benda yang dipanggil qolbu. Qolbu ne Allah cipta untuk ingat rumahtangga, anak-bini, harta-benda dan paling kemuncak sekali ingat pada Allah. Takde erti qolbu kita jika Allah sendiri yang cipta qolbu, kita tak ingat, tapi ingat benda lain pulak." - Tuan Guru Nik Aziz
Sunday, August 14, 2011
Reason and Desires
"God has created angels with reason but having no desires; animals with desires but no reason, and man with both reason and desires. Therefore, if one’s reason is stronger than his desires, he is like an angel. While if his desires are stronger than his reason, he is like an animal." - Ibnu Al-Qayyim
Saturday, August 13, 2011
Aku Beriman Kepada Allah SWT
“Terus-menerus manusia itu saling bertanya, sampai mengatakan, ‘Allah menciptakan makhluk, maka siapa yang menciptakan Allah?’ Barangsiapa terbersit (dalam benaknya) hal itu, maka ucapkanlah, ‘Aku beriman kepada Allah.'”
- Hadits riwayat imam Muslim daripada Abu Hurairah RA
- Hadits riwayat imam Muslim daripada Abu Hurairah RA
Friday, August 12, 2011
Perang Badar Al-Kubro
The battle of Badr only took about two hours and the lessons learned are forever lasting and it could be applied in all areas of our lives...
Thursday, August 11, 2011
Soleh
'"Senangnya soleh di mata manusia, sukarnya soleh di sisi Maha Pencipta..." - Quoted from someone'
I got this from Facebook.
I got this from Facebook.
Wednesday, August 10, 2011
Tuesday, August 9, 2011
Masya-Allah...
"SubḥānAllāh, the beauty and ease of dhikr: Saying (لا إله إلا الله) doesn't even require you to move your lips...just your tongue. Try it!" - JawadBeg
I got this from Twitter. Syaikh Ali Soleh also mentioned this in one of his talks. Allahu akbar!
I got this from Twitter. Syaikh Ali Soleh also mentioned this in one of his talks. Allahu akbar!
Monday, August 8, 2011
Koran by Heart
Masya-Allah, more than 100 penghafaz al-Qur'an yang terpilih from about 70 countries come to Egypt untuk ikut pertandingan. Basah hati ani melihat characteristics special durang ani.
Sunday, August 7, 2011
Zivilia - Pintu Taubat
"Dalam sujud ku berdoa,
Dalam tangis ku menyesal,
Astaghfirullah, bukalah pintu taubat-Mu..."
Allah, so sweet lah this song~ Lagu yang menginsafkan tani, insya-Allah.
Saturday, August 6, 2011
Silence of Love
Hargailah parents biskita :) Anyway, watching this video reminds me of the beautiful words below:
"But, for a certainty, back then,
We loved so many, yet hated so much,
We hurt others and were hurt ourselves..." - Chrono Cross
It's been about 11 years already since I started playing this RPG. I do hope I could play all the RPGs that I haven't played in this world later in jannah, aamiin~ :P
Friday, August 5, 2011
Thursday, August 4, 2011
Wednesday, August 3, 2011
Tuesday, August 2, 2011
Monday, August 1, 2011
Subscribe to:
Posts (Atom)