Before the event above, urang ramai mencari-cari di mana this uncle sal ia jadi juara atu. Sudah dicari-cari, rupanya ia mabuk-mabuk minum arak di satu tempat. Kuat minum arak lah this uncle.
But then, this uncle do'anya mujarab. Ada urang minta tulung rah ia untuk baca-bacakan rah air supaya sembuh penyakit. And yes, diriwayatkan yang ia masatu dalam keadaan mabuk. And, you know what apa yang ia baca? Ia only baca, "Bismillaahir rohmaanir rohiim..." (Ayat 1, suroh Al-Fatihah). And Allaahu akbar, sembuh penyakit urang yang minum air atu yang dibacakan dengan bismillaah oleh this qori yang mabuk-mabuk minum arak masatu.
And kenapa tu nah? Sal yakinnya atu yakin yang banar. Yakin yang sempurna. Al-haqqul yaqiin (keyakinan yang benar).
And, the story above is a true story in our beloved country. Told by Imam Dini and approved by one of the uncles who listened to Imam Dini's one hour plus kuliah Subuh in one of the masajid (masjid-masjid) here.
Teingat kisah syaikh Nazim Al-Haqqani, pengasas Tariqat Naqsyabandiah di mana ia makan apple di bulan Ramadhan dapan urang ramai supaya the public banci ia.
No comments:
Post a Comment