"Bagi kami dalam bisnis, uang itu nomor sekian:
Pertama, yang namanya untung itu kalau bisnis ini menjadi amal. Karena kita semua pasti mati dan yang dibawa ke akhirat itu bukan uangnya, tapi amalnya. Oleh karena itu sejak mulai dari niat harus benar. Kalau niat sudah salah, cara juga salah, tindakan kita tidak akan menjadi amal walaupun mungkin menghasilkan uang. Namun, untuk apa itu semua, karena uang tidak bisa kita bawa mati.
Kedua, yang disebut untung adalah, kalau dalam bisnis, nama kita menjadi semakin lebih baik. Nabi Muhammad itu benar-benar menjadi orang yang sangat credible, Al Amien, seorang yang sangat-sangat terpercaya. Orang tidak ragu saja kepada perkataannya. Makanya bagi kami bisnis itu kecil, tapi nama baik itu yang sangat penting.
Ketiga, yang namanya untung itu ketika dalam bisnis, kita berasa menambah ilmu, menambah pengalaman, menambah wawasan. Karena tanpa penambahan ilmu, pengalaman dan wawasan, keuntungan yang didapat bisa menjadi bumerang. Segalahnya berubah dalam hidup ini, bagaimana mungkin menyikapinya tanpa kemampuan yang berubah. Saat ini untung, tapi besok lusa bisa kadi keuntungan ini akan menjadi sumber kerugian. Makanya keuntungan berupa uang yang tidak meng-upgrade diri kita, itu sebetulnya tidak untung.”
To be continued in my next post...
Taken from Berbisnis dengan Hati: The 10 Credos of Compassionate Marketing by KH Abdullah Gymnastiar & Hermawan Kartajaya, pages 32-33.
No comments:
Post a Comment